Bagi masyarakat Indonesia, racikan jamu tradisional merupakan salah satu warisan budaya yang tak ternilai harganya. Jika awalnya jamu tradisional hanya dijadikan sebagai ramuan obat, sekarang ini minuman tersebut telah diangkat kembali sebagai peluang bisnis baru yang menjanjikan omset besar bagi para pelakunya. Anda tertarik mencobanya?
Mengangkat kembali jamu tradisional menjadi minuman modern ternyata bisa memberikan keuntungan yang cukup besar bagi pelaku usaha. Sensasi kelezatan dan khasiat jamu tradisional khas Indonesia sampai saat ini masih sangat diminati masyarakat luas, sehingga peluang pasarnya pun semakin hari makin bersinar cerah.
Konsumen
Minuman tradisional ini disukai masyarakat dari kalangan bawah hingga masyarakat kelas menengah ke atas. Para konsumen pun memiliki alasan tersendiri hingga akhirnya mereka memilih jamu tradisional sebagai minuman favoritnya, salah satunya karena selain rasanya yang lezat, minuman tersebut memberikan banyak manfaat bagi kesehatan para konsumen. Bahkan minuman tradisional ini aman dikonsumsi anak-anak, remaja, orang tua hingga lanjut usia.
Info BisnisMinuman tradisional ini disukai masyarakat dari kalangan bawah hingga masyarakat kelas menengah ke atas. Para konsumen pun memiliki alasan tersendiri hingga akhirnya mereka memilih jamu tradisional sebagai minuman favoritnya, salah satunya karena selain rasanya yang lezat, minuman tersebut memberikan banyak manfaat bagi kesehatan para konsumen. Bahkan minuman tradisional ini aman dikonsumsi anak-anak, remaja, orang tua hingga lanjut usia.
Usaha minuman jamu tradisional belakangan ini memang semakin diminati pasar. Beberapa jenis jamu yang sering ditawarkan kepada konsumen antara lain kunir asem (kunyit asam), beras kencur, temulawak, wedang jahe, atau racikan wedang uwuh yang berisi aneka macam rempah khas Indonesia. Seiring dengan meningkatnya persaingan pasar, sebagian pelaku usaha mulai berinovasi mengemas jamu tradisional dengan kemasan modern, seperti konsep yang diangkat Priyantoro warga Yogyakarta yang mengemas jamu menjadi soft drink, atau strategi Retnosyari Septiani yang mengemas wedang uwuh dengan tampilan yang lebih menarik.
Nah, sebelum menekuni bisnis jamu tradisional kaya manfaat peluangnya melesat hebat. Ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan, antara lain sebagai berikut :
- Hal yang paling penting adalah kemampuan Anda dalam meracik ramuan jamu. Sebisa mungkin tingkatkan pengetahuan dan pemahaman Anda mengenai aneka jamu tradisional beserta khasiatnya.
- Persiapkan semua peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan, mulai dari lokasi usaha, peralatan produksi, dan kemasan yang akan digunakan.
- Ciptakan inovasi baru untuk meningkatkan nilai jual jamu. Misalnya saja membuat jamu instan, mengemas jamu menjadi minuman soft drink, atau bisa juga menambahkan aneka macam toping yang sesuai.
- Berikut ini kami lampirkan salah satu cara sederhana untuk memproduksi jamu kunyit asam (kunir asem).
Cara Membuat Jamu Kunir Asem
Bahan :
- 1/2 Kg Kunyit
- 1/4 Gula jawa
- 1/2 Kg asam jawa
- 2 Liter Air
- Sepucuk Sendok teh garam
Cara Membuat :
- Bersihkan kunyit lalu diparut atau blender. Kemudian kunyit yang telah halus di saring dan diambil sari/airnya.
- Rebus air perasan kunyit dengan menambahkan asam, gula dan garam sampai campuran benar-benar mendidih (sambil di aduk-aduk).
- Bila telah mendidih, angkat dan dinginkan.
- Jamu kunyit asem siap untuk diminum, bisa juga ditambahkan es batu.
Kelebihan Bisnis
Meskipun terbilang tradisional, namun minuman ini masih punya pasar yang sangat luas. Terangkatnya aneka macammakanan dan minuman tradisional belakangan ini memberikan dampak positif bagi pelaku bisnis jamu. Bahkan sekarang ini pemasaran jamu tradisional berhasil masuk ke supermarket dan mall-mal besar, tentunya setelah diinovasikan dengan bentuk dan kemasan yang modern.
Meskipun terbilang tradisional, namun minuman ini masih punya pasar yang sangat luas. Terangkatnya aneka macammakanan dan minuman tradisional belakangan ini memberikan dampak positif bagi pelaku bisnis jamu. Bahkan sekarang ini pemasaran jamu tradisional berhasil masuk ke supermarket dan mall-mal besar, tentunya setelah diinovasikan dengan bentuk dan kemasan yang modern.
Selain peluang pasarnya yang masih besar, memulai bisnis jamu tidak membutuhkan modal yang terlalu besar. Anda bisa menggunakan peralatan rumah tangga yang Anda miliki dan membuka gerai jamu di tempat yang cukup strategis (misalnya saja di pinggir jalan, atau memanfaatkan teras rumah Anda sebagai lokasi usaha) atau bisa juga memasarkannya secara keliling dengan menggunakan both/gerobak yang menarik.
Kekurangan Bisnis
Ketika ada kelebihan bisnis, pastinya selalu diikuti dengan kekurangan bisnis pula. Beberapa kendala yang sering dihadapi para pelaku usaha jamu antara lain adanya pedagang-pedagang nakal yang mencampuri minuman jamu tradisional dengan obat-obatan yang tidak aman bagi kesehatan. Tindakan tersebut memberikan dampak negatif bagi pencitraan jamu, sehingga sebagian konsumen mulai ragu untuk mengkonsumsi jamu tradisional. Karenanya, yakinkan konsumen dengan menjaga kualitas bahan yang Anda gunakan. Jaga keaslian produk Anda, dan berikan cita rasa yang benar-benar lezat dan berkhasiat.
Ketika ada kelebihan bisnis, pastinya selalu diikuti dengan kekurangan bisnis pula. Beberapa kendala yang sering dihadapi para pelaku usaha jamu antara lain adanya pedagang-pedagang nakal yang mencampuri minuman jamu tradisional dengan obat-obatan yang tidak aman bagi kesehatan. Tindakan tersebut memberikan dampak negatif bagi pencitraan jamu, sehingga sebagian konsumen mulai ragu untuk mengkonsumsi jamu tradisional. Karenanya, yakinkan konsumen dengan menjaga kualitas bahan yang Anda gunakan. Jaga keaslian produk Anda, dan berikan cita rasa yang benar-benar lezat dan berkhasiat.
Kendala lainnya yang sering dihadapi pengusaha jamu adalah persediaan rempah-rempah yang kurang stabil. Stok tanaman rempah-rempah ternyata sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Jadi ketika persediaannya di pasaran mulai menipis, harga jualnya cenderung akan naik. Sehingga para pengusaha jamu harus pintar-pintar menjalin kerjasama dengan petani rempah-rempah langsung, agar stok bahan baku bisa terus terjaga dan mendapatkan harga yang tidak terlalu tinggi.
Strategi Pemasaran
Untuk mendukung pemasaran produk jamu yang Anda buat, bisa dilakukan dengan menciptakan kemasan yang menarik. Misalnya saja mengemasnya menggunakan botol beraneka ukuran, kaleng minuman, atau menggunakan kemasan plastik untuk produk jamu instan. Selain menawarkannya dengan kemasan yang menarik, Anda perlu melampirkan merek yang unik, serta melengkapinya dengan surat izin dari BPOM, sertifikasi halal dari MUI atau minimal mengantongi P-IRT dari Dinas Kesehatan setempat. Hal ini penting agar konsumen Anda percaya dengan kualitas produk yang ditawarkan. Sebab, sekarang ini banyak produk jamu tradisional ilegal yang beredar dipasaran.
Strategi pemasaran lainnya yang bisa Anda jalankan yaitu mengikuti berbagai event pameran untuk mempromosikan bisnis Anda kepada khalayak ramai. Strategi ini cukup efektif untuk menjaring calon konsumen dan partner kerja baru di berbagai daerah. Bila bisnis Anda sudah mulai berkembang pesat, langkah berikutnya yang bisa Anda ambil yaitu melakukan ekspansi pasar dengan menawarkannya menjadi peluang bisnis kemitraan (waralaba).
Kunci sukses
Dalam menjalankan bisnis jamu tradisional, yang terpenting adalah modifikasi produk dan strategi pemasaran yang cukup aktif. Dalam hal ini Anda bisa mengangkat jamu tradisional menjadi minuman modern dengan kemasan siap minum, serta memasarkannya dari mulai berjualan keliling menggunakan both, menitipkannya di beberapa minimarket dan swalayan, atau membuka gerai-gerai kecil di pinggiran jalan atau di depan pusat perbelanjaan. Semakin berkualitas produk yang Anda tawarkan, maka semakin besar pula minat konsumen untuk menikmati jamu tradisional yang Anda ciptakan.
Dalam menjalankan bisnis jamu tradisional, yang terpenting adalah modifikasi produk dan strategi pemasaran yang cukup aktif. Dalam hal ini Anda bisa mengangkat jamu tradisional menjadi minuman modern dengan kemasan siap minum, serta memasarkannya dari mulai berjualan keliling menggunakan both, menitipkannya di beberapa minimarket dan swalayan, atau membuka gerai-gerai kecil di pinggiran jalan atau di depan pusat perbelanjaan. Semakin berkualitas produk yang Anda tawarkan, maka semakin besar pula minat konsumen untuk menikmati jamu tradisional yang Anda ciptakan.
Analisa Ekonomi Modal awal Sewa tempat di depan minimarket (per bulan) Rp 500.000,00 Membuat both jamu Rp 2.500.000,00 Pendaftaran produk ke BPOM Rp 1.000.000,00 Blender dan termos es batu Rp 1.000.000,00 Peralatan masak (kompor, panci, dll) Rp 800.000,00 Banner menu dan merek produk Rp 500.000,00+ Total Rp 6.300.000,00 Peralatan mengalami penyusutan dengan rincian sebagai berikut : Both : 1/60 x Rp 2.500.000,00 Rp 41.700,00 Blender dan termos es : 1/36 x Rp 1.000.000,00 Rp 27.800,00 Peralatan masak : 1/36 x Rp 800.000,00 Rp 22.300,00 Banner : 1/24 x Rp 500.000,00 Rp 20.800,00+ Total Rp 112.600,00 Biaya operasional per bulan Bahan baku (jahe,temulawak,kunyit, asem, gula) Rp 6.000.000,00 Kemasan cup plastik dan sedotan Rp 1.500.000,00 Biaya sewa tempat Rp 500.000,00 Gaji satu orang pegawai Rp 800.000,00 Biaya listrik dan transport Rp 500.000,00 Biaya penyusutan alat Rp 112.600,00+ Total Rp 9.412.600,00 Omset per bulan Harga jual jamu tradisional @ Rp 5.000,00/cup. Pendapatan rata-rata per bulan : @ Rp 5.000,00 x 75 cup x 30 hari Rp 11.250.000,00 Laba bersih per bulan Rp 11.250.000,00 - Rp 9.412.600,00 = Rp 1.837.400,00 ROI (Return of Investment) (modal awal : laba bersih per bulan) = 3,5 bulan
Source : http://bisnisukm.com
Proposal Usaha Terkait :
Proposal Usaha Budidaya Jamur Tiram
Proposal Usaha Kesehatan Tempat Senam
Proposal Usaha Gorengan
No comments:
Post a Comment