A. SEJARAH SINGKAT
Pembangunan yang berkelanjutan banyak memberikan peluang bagi banyak orang. Apalagi ditunjang pendapatan yang semakin meningkat sehingga memberikan kesempatan untuk memenuhi kebutuhan utama, seperti properti. Dari hal inilah sebuah peluang muncul dalam pengadaan material utama pendukung dalam pembangunan properti yaitu batu bata.Meskipun dewasa ini sudah ditemukan inovasi bahan pengganti batu bata dalam membuat dinding bangunan, tetapi sebagian besar masyarakat masih menggunakan batu bata.
B. MANFAAT
Hasil dari usaha produksi batu bata ini adalah batu bata merah sebagai bahan untuk pembuatan dinding bangunan, yang tingkat kekuatan dan kesejukannya dalampembuatan rumah sangat tinggi jika dibandingkan dengan bahan yang menggunakan batu bata pres.
C. PERSYARATAN LOKASI
Mengenai lokasi usaha yang perlu diperhatikan adalah mempunyai letak transportasi yang mudah dijangkau dari lokasi pemasaran dan lolasi luas sehingga memungkinkan pembuatan tempat untuk Pencetakan, Penjemuran, Pembakaran dan Penampungan Bata Bata Merah yang siap dipasarkan.
1. Penyiapan Sarana dan Peralatan.
a. Pemilihan Lahan.
Carilah lahan tanah merah yang berbentuk perbukitan/ membukit, dan tekstur tanah meranya sangat liat, jangan jang terlalu banyak mengandung pasir, tanah yang bertektur tersebut akan mengurangi kekuatan dari batu bata. Juga dekat dengan sumber air, sebagai bahan campuran tanah merah.
1. Penyiapan Sarana dan Peralatan.
a. Pemilihan Lahan.
Carilah lahan tanah merah yang berbentuk perbukitan/ membukit, dan tekstur tanah meranya sangat liat, jangan jang terlalu banyak mengandung pasir, tanah yang bertektur tersebut akan mengurangi kekuatan dari batu bata. Juga dekat dengan sumber air, sebagai bahan campuran tanah merah.
Gbr. Lahan dan Bahan Baku Batu Bata Merah
b. Pembuatan Bagunan/ Pabrik.
Ukuran luas bangunan ± 30M2.
Pabrik terdiri dari 4 Bagian, yaitu :
1. Tempat Pengadukan dan Pencetakan.
2. Tempat Penjemuran.
3. Tempat Pembakaran.
4. Tempat Pengumpulan Batu Bata siap dipasarkan.
c. Peralatan.
1. Mesin Pencetak Bata berfungsi sebagai pengaduk tanah merah agar menjadi liat sampai dengan tercetaknya bata
Ukuran luas bangunan ± 30M2.
Pabrik terdiri dari 4 Bagian, yaitu :
1. Tempat Pengadukan dan Pencetakan.
2. Tempat Penjemuran.
3. Tempat Pembakaran.
4. Tempat Pengumpulan Batu Bata siap dipasarkan.
c. Peralatan.
1. Mesin Pencetak Bata berfungsi sebagai pengaduk tanah merah agar menjadi liat sampai dengan tercetaknya bata
Gbr. Mesin Pencetak Batu Bata
2. Mesin Domping, Mesin Domping berpungsi sebagai penggerak mesin pencetak bata
Gbr. Mesin Domping
3. Gerobak Kayu.
4. Gerobak Arco.
5. Cangkul.
6. Sekop.
d. Bahan Bakar.
1. Solar.
2. Kayu Ulin.
e. Bahan Campuran.
1. Air.
2. Minyak Sawit.
2. Proses Pencetakan.
Tahapan Pencetakan :
4. Gerobak Arco.
5. Cangkul.
6. Sekop.
d. Bahan Bakar.
1. Solar.
2. Kayu Ulin.
e. Bahan Campuran.
1. Air.
2. Minyak Sawit.
2. Proses Pencetakan.
Tahapan Pencetakan :
Gbr. Proses Pencetakan
Gbr. Proses Pemotongan
Gbr. Proses pengumpulan hasil cetakan
3. Proses Penjemuran.
Penjemuran dilakukan sampai batu bata mengering. Penjemuran ini membutuhkan waktu 5 hari non stop, dengan catatan cuaca cerah.
Penjemuran dilakukan sampai batu bata mengering. Penjemuran ini membutuhkan waktu 5 hari non stop, dengan catatan cuaca cerah.
Gbr. Proses Penjemuran
4. Proses Pembakaran.
Gbr. Proses Pembakaran
5. Batu Bata Merah siap Dipasarkan.
Hasil dalam 1 kali pembakaran atau 70.000 biji biasanya di beli oleh 2 konsumen ( 2 buah rumah). Ruang lingkup pemasaran adalah wilayah kecamatan Batulicin dan Kecamatan Simpang Empat. Ukuran untuk batu bata merah Panjang 19cm x Lebar 9 cm x Tebal 5cm.
Hasil dalam 1 kali pembakaran atau 70.000 biji biasanya di beli oleh 2 konsumen ( 2 buah rumah). Ruang lingkup pemasaran adalah wilayah kecamatan Batulicin dan Kecamatan Simpang Empat. Ukuran untuk batu bata merah Panjang 19cm x Lebar 9 cm x Tebal 5cm.
D. ANALISIS EKONOMI PEMBUATAN BATU BATA MERAH
Lahan yang digunakan untuk usaha pembuatan bata merah ini bersifat pinjam pakai, sehingga pada setiap hasil dari 1 kali pembakaran si pemilik tanah mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 1.000.000,-.
E. BIAYA PERSIAPAN FASILITAS
1. Mesin Pencetak Bata Rp. 40.000.000,-
2. Mesin Domping Rp. 5.000.000,-
3. Pembuatan Bangunan Pabrik dan Perlengkapan Lainya Rp. 15.000.000,-
Seperti :
a. Mesin Air
b. Drum Air
c. Gerobak Arco
d. Gerobak Kayu
e. Cangkul
f. Skop
g. Dan lain-lain . .+ Jumlah Rp.60.000.000,-
4. Biaya Oprasional
1. Sewa Lahan (pinjam pakai) Rp. 1.000.000,-
2. Upah Karyawan 70.000 biji @ Rp. 140,- Rp. 9.800.000,-
3. Bahan Bakar Solar 70 Liter @ Rp. 6.500,- Rp. 455.000,-
4. Potongan Kayu Ulin 2,5 Ret @ Rp. 650.000,- Rp. 1.625.000,-+
Jumlah Rp. 12.880.000,-
5. Hasil Pemasaran.
Harga Jual Bata 70.000 biji @ Rp. 450,- Rp. 31.500.000,-
A.Perhitungan Hasil Penjualan Pembakaran Pertama
2. Mesin Domping Rp. 5.000.000,-
3. Pembuatan Bangunan Pabrik dan Perlengkapan Lainya Rp. 15.000.000,-
Seperti :
a. Mesin Air
b. Drum Air
c. Gerobak Arco
d. Gerobak Kayu
e. Cangkul
f. Skop
g. Dan lain-lain . .+ Jumlah Rp.60.000.000,-
4. Biaya Oprasional
1. Sewa Lahan (pinjam pakai) Rp. 1.000.000,-
2. Upah Karyawan 70.000 biji @ Rp. 140,- Rp. 9.800.000,-
3. Bahan Bakar Solar 70 Liter @ Rp. 6.500,- Rp. 455.000,-
4. Potongan Kayu Ulin 2,5 Ret @ Rp. 650.000,- Rp. 1.625.000,-+
Jumlah Rp. 12.880.000,-
5. Hasil Pemasaran.
Harga Jual Bata 70.000 biji @ Rp. 450,- Rp. 31.500.000,-
A.Perhitungan Hasil Penjualan Pembakaran Pertama
Selisih =- Rp.41.380.000,-
B.Perhitungan Hasil Penjualan Pembakaran Kedua
B.Perhitungan Hasil Penjualan Pembakaran Kedua
Selisih = Rp. 17.620.000,-
C.Perhitungan Hasil Penjualan Pembakaran Ketiga
Biaya Oprasional = Rp. 12.880.000,- Biaya Sewa Lahan = Rp. 1.000.000,-
Hasil Penjualan = Rp. 31.500.000,-
Selisih = Rp. 17.620.000,-
D.Perhitungan Hasil Penjualan Pembakaran Keempat
C.Perhitungan Hasil Penjualan Pembakaran Ketiga
Biaya Oprasional = Rp. 12.880.000,- Biaya Sewa Lahan = Rp. 1.000.000,-
Hasil Penjualan = Rp. 31.500.000,-
Selisih = Rp. 17.620.000,-
D.Perhitungan Hasil Penjualan Pembakaran Keempat
Selisih = Rp. 17.620.000,-
Selisih = - Rp.23.760.000,- +
Selisih = - Rp. 6.140.000,- +
KEUNTUNGAN = Rp.11.480.000,-
Jadi pada usaha pembuatan batu bata, modal awal akan kembali setelah penjualan hasil pembakaran yang ke 4, dengan keuntungan sebesar Rp. 11.480.000,-.
Jadi pada usaha pembuatan batu bata, modal awal akan kembali setelah penjualan hasil pembakaran yang ke 4, dengan keuntungan sebesar Rp. 11.480.000,-.
Peluang usaha terkait :