Tuesday, 26 June 2012

Peluang Usaha Menghadapi Lebaran Ketupat


Tak bisa kita pungkiri bila Hari Raya Idul Fitri tiba selalu identik dengan hidangan ketupat opor. Bahkan bisa dikatakan hampir seluruh masyarakat muslim di Indonesia, menjadikan menu ketupat opor sebagai salah satu hidangan wajib di moment spesial lebaran.
Budaya ini tentu tidak hanya memberikan kebahagiaan bagi umat muslim yang merayakan hari kemenangan, namun juga memberikanpeluang bisnis baru bagi para pengrajin kulit ketupat yang banyak dicari konsumen di musim menjelang lebaran.
Konsumen
Target pasar yang bisa Anda bidik sangatlah luas. Sebab, sebagian besar ibu rumah tangga di nusantara sudah terbiasa menyediakan ketupat opor untuk menjamu sanak saudaranya di moment spesial lebaran. Untuk itu, Anda bisa membuka lapak dagang di sekitar pasar tradisional yang ada di kota Anda pada H-3 menjelang lebaran sampai H+7 setelah lebaran (sebagian masyarakat merayakan lebaran ketupat pada H+7 lebaran).
Info Bisnis
Bagi masyarakat Indonesia, ketupat merupakan salah satu makanan wajib yang tak pernah lupa disajikan di hari lebaran. Kebiasaan inilah yang sekarang mulai dimanfaatkan para pelaku usaha untuk mendatangkan  rezeki berlimpah dari bisnis kerajinan “selongsong” atau kulit ketupat Idul Fitri yang biasanya dibuat masyarakat dari daun kelapa atau lebih dikenal dengan istilah janur.
Nah, bagi para pemula yang tertarik menekuni peluang bisnis lebaran ini. Berikut kami informasikan beberapa langkah pembuatan selongsong ketupat lebaran yang bisa Anda coba dari rumah.

Cara Membuat Ketupat

  1. Bahan baku yang sering digunakan masyarakat adalah janur (daun pohon kelapa), yang menjadi salah satu bahan dasar membuat selongsong ketupat.
  2. Langkah pertama yang perlu Anda lakukan yaitu gulung janur sampai tiga kali gulungan pada tangan anda dengan posisi pangkal janur menghadap ke atas.
  3. Selanjutnya ambilah janur satu lagi, gulungkan juga pada tangan anda sebanyak tiga kali. Namun kali ini posisi pangkal janur menghadap ke bawah.
  4. Buatlah kedua gulungan janur tapi saling bersilangan. Namun pastikan pula janur harus tetap dalam posisi tergulung.
  5. Ambil salah satu ujung janur dan putar ke belakang susunan janur yang sudah digulung.
  6. Kemudian, masukkan ujung janur yang sudah diputar ke belakang, ke janur yang berada pada posisi tengah. Cara memasukkan janur tersebut seperti mengayam.
  7. Teruskan ayaman sampai ke bawah. Lakukan hal yang sama pada ujung janur yang satunya lagi.
  8. Terakhir, pastikan pangkal janur sudah terletak di samping, selanjutnya Anda bisa menganyamnya ke atas. Lakukan hal ini pada kedua pangkal janur hingga bertemu di bagian atas ketupat.
  9. Selongsong ketupat telah terbentuk, dan gabungkan sepuluh buah ketupat per ikatnya. Produk pun siap untuk dipasarkan.
Kelebihan Bisnis
Minat masyarakat yang cukup tinggi, membuat permintaan pasar melonjak pesat hingga berlipat-lipat. Tidak heran bila omset jutaan rupiah pun berhasil dikantongi para pelaku usaha dengan membuat “selongsong” atau bungkus ketupat, selama musim lebaran tiba.
Selain tingginya permintaan pasar, untuk merintis bisnis ketupat lebaran juga tidak membutuhkan modal usaha yang terlalu besar. Yang terpenting adalah keterampilan Anda dalam menganyam janur (daun kelapa) menjadi selongsong atau wadah ketupat, yang selanjutnya akan diisi beras oleh masyarakat dan direbus hingga masak menjadi ketupat Idul Fitri.
Kekurangan Bisnis
Dalam menjalankan peluang usaha ini, ada beberapa kendala yang sering dihadapi para pelaku usaha. Contohnya saja seperti persediaan janur atau daun kelapa yang semakin langka, sehingga para pengrajin harus membelinya dari petani-petani kelapa dengan harga jual yang cukup mahal.
Disamping itu, bisa dikatakan peluang usaha ini termasuk bisnis musiman, sehingga diluar musim lebaran, penjualan selongsong ketupat akan sangat menurun. Bahkan sebagian pelaku usaha terpaksa mencari peluang usaha lain, karena permintaan pasarnya tidak seramai di musim menjelang lebaran.

Strategi Pemasaran

Sementara ini pemasaran bisnis selongsong ketupat lebaran baru bisa menjangkau pasar lokal. Biasanya, para pedagang di daerah setempat membuka lapak dadakan di sepanjang jalan raya untuk menarik minat konsumennya. Selain itu, mereka juga sengaja memproduksi kulit ketupat di lapak dagangannya, sehingga konsumen tertarik untuk melihat proses pembuatannya dan percaya dengan kualitas produk yang ditawarkan.
Selanjutnya untuk meningkatkan omset penjualan produk, para pedagang selongsong ketupat juga bisa menjalin kerjasama dengan para pedagang sayur keliling untuk menitipkan barang dagangannya. Terakhir, pilihlah lokasi usaha yang strategis, misalnya saja di sekitar pasar tradisional agar masyarakat yang berbelanja kebutuhan lebaran di pasar tersebut, sekaligus bisa melihat keberadaan usaha Anda dan membeli selongsong ketupat yang ditawarkan.
Kunci Sukses
Yang terpenting dalam menjalankan bisnis ini adalah menjaga kualitas produk selongsong ketupat yang ditawarkan dan memahami puncak momentum lebaran yang bisa Anda maksimalkan untuk mendatangkan untung besar. Biasanya, pada H-5 sebelum lebaran para pedagang selongsong ketupat sudah mulai mencuri start untuk menawarkan produk dagangannya, dan puncaknya pada H-1 (sehari sebelum lebaran), harga selongsong ketupat akan melonjak hingga berlipat-lipat karena permintaan pasar meningkat sangat pesat.
Annalisa Ekonomi

Asumsi
Pembuatan ketupat lebaran di rumah pribadi 
(tanpa biaya sewa)
Pemasaran di sekitar pasar tradisional, dikenakan biaya  kebersihan
Harga jual selongsong ketupat adalah Rp 5.000,00/ ikat   (10 bungkus)
Bisnis musiman berlangsung H-3 lebaran sampai H+7 lebaran (± 10 hari)

Modal awal
Bahan baku janur (@Rp 30.000,00 x 10 blarak Rp 300.000,00
Peralatan (pisau atau cutter, dan serbet/kain lap)                                                 Rp  25.000,00
Kemasan plastik                           Rp  50.000,00 +
Total                                     Rp 375.000,00

Biaya operasional (selama 10 hari jualan)
Bahan baku (@ Rp 30.000,00 x 5 blarak x 10 hari)   
                                       Rp 1.500.000,00
Kemasan plastik                        Rp   150.000,00
Biaya kebersihan (@ Rp 10.000,00/hari x 10 hari)                                                Rp   100.000,00
Biaya transportasi (@ Rp 15.000,00/hari x 10 hari)                                              Rp   150.000,00 +
Total                                  Rp 1.900.000,00

Omset (selama 10 hari jualan)    
Rata-rata pendapatan per hari :
@ Rp 5.000,00/ikat x 100 ikat   =      Rp 500.000,00
Omset selama 10 hari :
Rp 500.000,00 x 10 hari         =      Rp 5.000.000,00

Laba bersih selama musim lebaran
Rp 5.000.000,00 - Rp 1.900.000,00 =    Rp 3.100.000,00







Peluang Usaha Lainnya :

Usaha Makanan Kaki Lima

Usaha Susu Kedelai

Usaha Membuat Telur Asin

No comments:

Post a Comment