Monday, 24 October 2011

Proposal Usaha Gorengan


Siapa yang tidak suka makan gorengan? Nah,makanan ringan yang satu ini memang sudah tidak asing lagi bagi lidah kita. Dalam hal usaha pun, dapat dipastikan para pedagang gorengan bisa meraih pangsa pasar yang sangat beragam. Berbagai macam jenis gorengan yang kita kenal antara lain, mulai dari gorengan yang fenomenal yakni Ayam Goreng Kentucky Fried Chicken atau KFC, yang dirintis oleh Kolonel Harland Sanders, hingga tempe mendoan khas Karesidenan Banyumas.
Dengan melihat kesuksesan KFC, maka bisa disimpulkan bahwaprospek usaha gorengan bisa menjadi jaminan masa depan jika kita mampu meracik bumbu yang unik dan tentunya lain dari pada yang lain. Untuk usaha gorengan ayam sendiri di wilayah Yogyakarta kita akan mengenal ayam goreng Mbok Berek, yang biasa disebut Fried Chicken-nya Jawa atau Javanese Fried Chicken, yang dirintis oleh Nini Ronodikromo atau yang biasa disapa Mbok Berek.

Konsumen

Mulai dari balita sampai dengan manula, bisa menikmati lezatnya berbagai jenis bahan makanan yang digoreng. Harganya yang murah, membuat makanan ini disukai hampir semua lapisan masyarakat.
Info bisnis
Selain berbagai macam ayam goreng, kita bisa menemukan macam gorengan lain yang sangat popular bagi kita, seperti tempe goreng, tahu isi, bakwan, ubi goreng, cireng (aci goreng), tape goreng, dan lain-lain. Kita bisa menemukan berbagai macam gorengan tersebut mulai dari Restoran yang mewah hingga yang dijual di angkringan atau rumah. Nah, untuk membuat usaha warung gorengan ini pun cukup mudah. Peralatan yang perlu dipersiapkan antara lain:
1. Tempat Untuk Berjualan.
Tempat untuk berjualan gorengan ini bisa berupa gerobak dorong dengan kisaran harga ratusan ribu rupiah. Bisa juga ditambahkan terpal jika Anda ingin berjualan menetap. Namun jika tidak memungkinkan ataupun tidak menghendaki berjualan dengan menggunakan gerobak, Anda bisa menjual gorengan cukup di rumah atau depan rumah, dengan tempat yang sederhana, misalnya etalase atau cukup dengan meja untuk meletakkan gorengan. Selain itu, berbagai alternatif tempat berjualan ini antara lain di perempatan, depan gang, depan sekolah, gerbang komplek perumahan, pinggir jalan yang ramai, dan lain-lain. Tentunya dengan catatan bahwa tempat-tempat tersebut diperbolehkan untuk berjualan atau tidak mengganggu ketertiban umum.
2. Peralatan Memasak.
Untuk peralatan memasak sendiri tentunya cukup dengan peralatan memasak yang sederhana, seperti kompor, wajan dan serok untuk menggoreng (kalau bisa wajan yang besar agar bisa menampung banyak bahan yang digoreng), tempat plastik untuk meletakkan gorengan, alat penggiling jika diperlukan, serta tas plastik atau kresek. Sediakan pula cabai rawit, karena banyak yang beranggapan bahwa rasa gorengan tidak lengkap tanpa cabai rawit.
3. Peralatan Lain.
Untuk peralatan yang lain Anda bisa menambahkan meja atau kursi secukupnya untuk para pembeli yang mengantri.
Harga yang bisa Anda tawarkan antara Rp. 500,00 sampai Rp. 750,00 per gorengan, dengan keuntungan antara Rp. 50,00 hingga Rp. 100,00 per gorengannya. Kisaran keuntungan yang sebesar itu, dan gorengan yang terjual bisa mencapai ratusan buah maka dalam satu bulannya Anda bisa mendapatkan keuntungan bersih hingga ratusan ribu rupiah. Hal ini juga tergantung seberapa banyak Anda akan menjual gorengan per harinya.
Kelebihan bisnis
Bisnis gorengan bisa dimulai dengan modal kecil, bahkan dengan modal dibawah satu juta. Sehingga bisnis ini cocok dijalankan masyarakat yang mencari peluang bisnis dengan modal kecil. Selain itu masyarakat Indonesia cenderung menyukai gorengan, baik masyarakat kota maupun masyarakat daerah menu gorengan selalu dicari sebagai camilan sehari – hari. Hal ini memberikan keuntungan bagi para pelaku usaha, karena besarnya minat masyarakat akan gorengan memudahkan mereka memasarkan dagangannya.
Kekurangan bisnis
Selain kelebihan, ada beberapa kendala yang sering dijumpai saat menjalankan bisnis ini. Salah satunya yaitu  naiknya harga bahan baku seperti tepung terigu dan minyak goreng, sehingga para pedagang kesulitan untuk menekan biaya produksi karena untuk menaikan harga produk akan menimbulkan resiko ditinggalkan konsumen.
Disamping kendala tersebut, tingginya angka persaingan bisnis gorengan juga menjadi hambatan yang dihadapi konsumen. Untuk memenangkan persaingan pasar, kualitas produk harus selalu terjaga dan berikan inovasi baru pada produk yang dihasilkan. Kendala yang ketiga yaitu, adanya informasi mengenai dampak buruk bagi kesehatan apabila terlalu banyak mengkonsumsi gorengan. Oleh karena itu jaga kebersihan dan kualitas bahan baku yang digunakan, agar gorengan yang diproduksi juga aman untuk dikonsumsi. Namun tidak usah khawatir, ada beberapa solusi yang dapat dicoba agar gorengan Anda aman untuk dikonsumsi, antara lain yaitu:
  1. Gantilah minyak yang Anda gunakan secara berkala. Apabila minyak yang digunakan sudah berwarna hitam atau keruh, maka gantilah dengan minyak yang baru. Hal ini bisa mencegah penimbunan kolesterol lebih banyak.
  2. Biasanya ada beberapa penjual gorengan yang bertindak curang, dengan menambahkan plastik atau sedotan plastik pada saat menggoreng. Tindakan seperti ini mereka lakukan dengan tujuan agar gorengan tetap crispy. Anda bisa membuktikan sendiri dengan mempraktekkannya di rumah. Buat gorengan yang dicampur dengan sedotan plastik dan gorengan yang tidak dicampur dengan sedotan plastik, lalu diamkan beberapa jam. Setelah itu Anda bisa melihat, gorengan yang dicampur dengan sedotan plastik akan tetap terlihat crispy sementara yang lain akan terlihat melempem. Hal ini sebaiknya jangan Anda contoh, apabila Anda tidak ingin kehilangan pelanggan.
  3. Dalam meniriskan gorengan, sebaiknya Anda menggunakan tisu dapur atau bahan penyerap lain yang dapat kontak dengan makanan (food grade). Hindari meniriskan gorengan dengan menggunakan kertas koran atau kertas lainnya yang bertinta, karena tinta mengandung timbal dan akan mudah menempel pada makanan berminyak.
Pemasaran
Untuk memasarkan gorengan sehingga dikenal banyak orang, Anda bisa memasarkannya dari mulut ke mulut. Informasikan kepada rekan maupun kerabat dekat Anda, sehingga informasi bisnis Anda dapat tersebar di lingkungan sekitar. Anda juga bisa memasang spanduk besar yang berisi nama usaha dan jenis gorengan yang ditawarkan, sehingga informasi bisnis Anda dapat diketahui oleh masyarakat.
Agar menarik minat konsumen, Anda juga bisa mendisplay gorengan Anda di gerobak. Sehingga orang yang melewati jalan tersebut, tertarik untuk mampir membeli gorengan setelah melihat gorengan yang baru selesai digoreng.
Kunci sukses
Mengingat semakin banyaknya penjual gorengan maka disarankan agar Anda mencoba mencari inovasi-inovasi resep gorengan Anda agar tidak kalah saing. Selanjutnya jagalah kebersihan peralatan dan lokasi usaha, sehingga konsumen tidak merasa ragu untuk membeli produk Anda. Dengan modal ratusan ribu rupiah pun Anda bisa memulai membuka usaha gorengan yang sederhana. Kini saatnya membuka peluang usaha dengan modal kecil, Anda pun sudah bisa memperoleh keuntungan besar yang menjanjikan.
Analisis Ekonomi 

Modal awal
Bahan baku                                      Rp 100.000,00
Gerobak                                         Rp 500.000,00
Peralatan ( wajan, kompor, baskom, dll )        Rp 300.000,00
Lain – lain                                   Rp  25.000,00 +
Jumlah                                          Rp 925.000,00

Penyusutan peralatan setelah pemakaian 2 tahun ( 24 bulan )
= 1/24 x Rp 800.000,00         = Rp 33.350,00

Biaya Operasional / hari
Pembelian bahan baku                            Rp 100.000,00
Gas Elpiji                                      Rp  14.000,00
Penyusutan peralatan                            Rp  33.350,00
Lain – lain                                    Rp  10.000,00+
Jumlah                                          Rp 157.350,00

Pemasukan
Omset/ hari           : 400 buah x @ Rp 500,00 =Rp 200.000,00

Laba bersih / hari
Rp 200.000,00 - Rp 157.350,00         =         Rp  42.650,00

Laba bersih / bulan

Rp 42.650,00 x 30 hari                =       Rp 1.279.500,00
Source : bisnisukm.com

Artikel Terkait :



1 comment: